Rabu, 02 Januari 2019

Catatan Ki Aas #2 RENUNGAN ZAMAN

Bismillahirrohmaanirrohiim
 
Jika melihat kondisi sekarang maka dimungkinkan telah memasuki zaman fitnah.

Fase-fase akhir zaman sudah nampak satu per satu, mungkin tidak lama lagi tanda-tanda besar akan muncul.

Kegersangan nilai-nilai agama yang disertai fitnah, cobaan, dan bencana seakan muncul tiap saat yang terkadang menjadikan orang-orang yang memiliki kelemahan dalam keimanan semakin tergerus arus zaman dan putus asa.

Saat fitnah dan cobaan bertambah, manusia pun saling menjauh dan hati mereka saling menjauh. Dalam sebuah relasi dan hubungan kurang mempertimbangkan pengetahuan, kecuali keuntungan-keuntungan duniawi, mungkin berkumpulnya manusia yang didasari karena Allah dan RasulNya semakin sedikit.

عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ السَّاعَةِ فَقَالَ
{ عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ }
وَلَكِنْ أُخْبِرُكُمْ بِمَشَارِيطِهَا وَمَا يَكُونُ بَيْنَ يَدَيْهَا إِنَّ بَيْنَ يَدَيْهَا فِتْنَةً وَهَرْجًا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْفِتْنَةُ قَدْ عَرَفْنَاهَا فَالْهَرْجُ مَا هُوَ قَالَ بِلِسَانِ الْحَبَشَةِ الْقَتْلُ وَيُلْقَى بَيْنَ النَّاسِ التَّنَاكُرُ فَلَا يَكَادُ أَحَدٌ أَنْ يَعْرِفَ أَحَدًا ،_ رواه أحمد في مسنده

(Diriwayatkan) dari Hudzaifah bin Al Yaman berkata; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam ditanya tentang hari kiamat, beliau bersabda: "Pengetahuannya ada dalam ilmu Rabbku, tidaklah ada yang dapat menampakkan/menjelaskan waktu kedatangannya kecuali Dia, tapi aku beritahu kalian tanda-tandanya dan apa yang ada dihadapannya, menjelang kiamat itu ada fitnah dan 'haraj'." Mereka berkata; Wahai Rasulullah! Fitnah telah kami ketahui, lalu haraj itu apa? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Bahasa Habasyah, artinya pembunuhan, dan keterasingan (permusuhan) yang terdapat diantara sesama manusia hingga tidak seorang pun mengenal seorang lainnya."

Permusuhan dalam hati kaum muslimin dan hubungan yang rapuh tanpa ukhuwah bahkan rela mengorbankan kemaslahatan muslimin demi harga yang sedikit dan kepentingan sesaat. Mereka menganggap politik lebih mulia daripada ukhuwah.

Semakin berjalan waktu, semakin terkuasai oleh duniawi.. Na'ūdzu billāh. Di manakah letak kasih sayang ?? sikap yang diistilahkan dengan "syafaqah" ( الشفقة), kasih sayang. Sikap ini merupakan penggabungan dari "ra'fah" ( رأفة ), santun, dan "rahmah" ( رحمة), sayang.

Di mana kasih sayang? Padahal Nabi kita, Sayyidinaa Muhammad s.a.w. begitu penyantun dan menyayangi orang-orang beriman. Tanpa memandang dari mana mereka berasal.

Allah SWT berfirman:

لَـقَدْ جَآءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

"Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman." (QS. At-Taubah [9]: 128)

Lihatlah Rasulullah s.a.w. begitu terasa berat baginya di saat kaum muslimin menderita, sangat menginginkan keimanan kita, dan begitu syafaqah terhadap semua umatnya.

Mengapa di antara kita harus selalu saling membenci?? Bahkan kebencian begitu nampak dalam segala tindak tanduk di dunia nyata dan dunia maya. Mengapa??? Apakah karena harga dunia lalu dikemas dengan pembenaran dan penghakiman otak sendiri dan mencari-cari dalih "agama".

Bagi saya, apa pun penjelasannya bila pada hasilnya adalah kebencian bukanlah pemahaman yang benar.

Apakah dunia itulah yang dicari?? Padahal dunia hanyalah sebuah kesementaraan, sebuah kontrakan yang akan ditinggalkan dan kembali ke tempat abadi. Kenikmatannya itu seperti buih dan mimpi.

Imam al Ghazali berkata mengenai dunia:

تشبه خيالات المنام وأضغاث الأحلام قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدنيا حلم وأهلها عليها مجازون ومعاقبون (١) وقال يونس بن عبيد ما شبهت نفسي في الدنيا إلا كرجل نام فرأى في منامه ما يكره وما يحب فبينما هو كذلك إذ انتبه فكذلك الناس نيام فإذا ماتوا انتبهوا فإذا ليس بأيديهم شيء مما ركنوا إليه وفرحوا به وقيل لبعض الحكماء أي شيء أشبه بالدنيا قال أحلام النائم _ آحياء علوم الدين ط. دار المعرفة بيروت، ج ٣ ص ٢١٤

".. penyerupaan khayalan-khayalan waktu tidur dan mimpi kosong. Rasulullah s.a.w. bersabda , 'Dunia itu adalah mimpi, semua penghuninya akan diberi balasan atau disangsi'. Yunus bin Ubaid berkata, 'Diriku tidaklah mengumpamakan dunia kecuali seumpama seseorang yang tertidur lalu ia bermimpi sesuatu yang ia benci atau yang ia sukai. Lalu di antara dua keadaan itu tiba-tiba teringat. Begitu pula manusia tertidur, maka jika mereka telah mati mereka tersadar sementara mereka tidaklah memiliki apa-apa terhadap sesuatu yang mereka sandarkan dan bergembira dengannya. Sebagian ahli hikmat ditanya, 'Apakah yang lebih menyerupai dunia?', mereka menjawab, 'Mimpi-mimpi orang yang tertidur'. "

Hadits yang termaktub dalam Ihya' dipandang al 'Iraqi tidak ditemukan sumbernya. Tetapi, dalam beberapa referensi dapat ditemukan walaupun yang menjadi masalah adalah derajat hadits, tetapi secara makna memiliki kandungan hikmah. Di antaranya sebagai berikut :

رُوي عن جابر- رضي الله عنه- أنه قال : شهدت مجلساً من مجالس رسول الله- صلى الله عليه وسلم- إذ أتاه رجل أبيض، حسن الشعر واللون ، فقال : السلام عليك يا رسول الله، قال : " وعليك السلام " قال : يا رسول الله ما الدنيا ؟ فقال : حلم النائم ، وأهلها مُجازَون ومعاقبون، قال : يا رسول الله ، فما الآخرة ؟ فقال : الأبد ، فريق في الجنة ، وفريق في السعير، قال : يا رسول الله ، فما الجنة ؟ قال ترك الدنيا بنعيمها أبداً، ثم قال : فما خير الأمة ؟ فقال الذي يعجل بطاعة الله، قال : فكيف يكون الرجل فيها ـ أي في الدنيا ؟ فقال متشمراً كطالب قافلة، قال : وكم القرار بها ؟ فقال كقدر المتخلف عن القافلة، قال كم بين الدنيا والآخرة ؟ فقال كغمضة عين،
ثم ذهب الرجل فلم يُر ، فقال- صلى الله عليه وسلم- : " هذا جبريل أتاكم يزهدكم في الدنيا "_ تفسير ابن عجيبة ج ٢ ص ٤٨٤

(Diriwayatkan) dari Jabir r.a., ia berkata, "Aku telah menyaksikan suatu majlis Rasulillah s.a.w. tiba-tiba datanglah seorang lelaki berkulit putih, berambut indah. Laki-laki itu berkata, 'Salam bagimu wahai Rasulullah.' Rasul menjawab, 'Salam bagi engkau.' (terjadilah tanya jawab).
"Wahai Rasulullah, Apakah dunia itu?"
"Mimpinya orang tertidur, dan penghuninya akan diberi balasan atau disangsi. " Jawab Rasulullah s.a.w.
"Wahai Rasulullah, apakah akhirat itu?"
"Keabadian, sekelompok masuk surga dan sekelompok maauk neraka. "
"Wahai Rasulullah, apakah surga itu? "
"Meninggalkan duniawi dan kenikmatannya selamanya."
"Apakah umat terbaik itu."
"Orang yang menyegerakan terhadap ketaatan kepada Allah."
"Bagaimana keadaan seseorang di dalam dunia?"
"Yang melewati dengan cepat, bagai pencari kafilah."
"Berapa lama tetapnya di dunia?"
"Seperti kadar orang yang meninggalkan suatu kafilah."
"Berapa lama antara jarak dunia menuju akhirat? "
"Sekejap mata."
Lalu pergilah lelaki itu, dan Rasulullah s.a.w. bersabda, "Ia adalah Jibril menanamkan kezuhudan kepada kalian."

Dalam al Majālis al Sunniyyah halaman 6 sampai dengan 7 karya Imam Ahmad al Fusyni juga termaktub hadits ini walaupun terdapat beberapa perbedaan redaksi, dan sebelum menguraikan hadits ini, al Fusyni berkata:

... من كان عاقلا ويعلم إنه ميت فإنه يرضى فى الدنيا بالقوت فيما يناسب ذلك ويشتغل بعمل الآخرة فإن الآخرة هي دار القرار والدنيا دار الفناء قال علي بن أبي طالب كرم الله وجهه ارتحلت الدنيا مدبرة والآخرة مقبلة فكونوا من أبناء الآخرة ولا تكونوا من أبناء الدنيا فآن اليوم عمل ولا حساب وغدا حشاب ولا عمل _ المجالس السنية للفشني ص. ٦

"... Barangsiapa berakal dan mengetahui bahwa ia pasti mati maka ia akan rela atas dunia dengan bekal penguat yang munasabah atas hal itu dan menyibukkan diri dengan amal akhirat, karena akhirat adalah negeri yang kekal sementara dunia adalah negeri yang fana. Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallāhu wajhah berkata, 'Dunia berjalan membelakangi (untuk ditinggalkan) dan akhirat dihadapan, maka jadilah Anda anak-anak akhirat jangan menjadi jongos-jongos duniawi. Karena hari ini adalah beramal bukan perhitungan, dan besok adalah perhitungan bukan beramal. "

Pada bagian ini tugas saya hanya menyampaikan, selebihnya harus dikatakan bahwa hidup adalah pilihan.

SIMPULAN:
1. kita hidup di zaman penuh ujian dan fitnah maka hendaklah selalu berhati-hati dan waspada.
2. Kita seyogyanya selalu membangun sikap "syafaqah", membangun kesantunan dan kasih sayang di antara sesama, terlebih lagi sesama muslim dengan membangun ukhuwah atas dasar mencintai Allah dan RasulNya.
3. Hendaknya selalu menghindari kebencian walaupun dalam hati, karena jika kebencian sebagai jalan yang ditempuh maka tidak ada satu pun kebaikan yang nampak.
4. Jika dunia sebagai tujuan dan demi dunia mengorbankan lebih banyak manusia, maka ketahuilah bahwa dunia itu hanyalah mimpi sesaat dan akhirnya di akhirat merugi.

Dalam Q.S. An-Nisa (4) : ayat 77 Allah berfirman :

قل متاع الدنيا قليل والآخرة خير لمن اتقى ولا تظلمون فتيلا

”..... Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun."

Wallāhu A'lam
اللهم صل على محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
Walhamdu lillaah

#a2zakhoel_alMukhlashi


02 Januari 2019
Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Bijaklah Dalam Berkomentar!