Hidup sendiri memang tidaklah mudah. Hal ini dialami remaja berusia 24 tahun yang sedang meniti kehidupan. Martin panggilannya, merupakan mahasiswa semester 7 yang juga seorang pegawai swasta di kota Tanggerang.
Martin Aditya, kuliah sambil bekerja untuk meniti kehirupan sedikit demi sedikit. Kehidupan yang selalu diimpikan seorang Martin adalah memiliki sebuah keluarga yang bahagia. Tapi, sampai detik ini Martin selalu gagal menemukan sebuah cinta, memang dalam masalah pekerjaan, Martin tergolong pegawai yang bersemangat kerja. Tapi, dalam masalah percintaan, Martin adalah seorang yang selalu gagal. Martin.
Martin, memang adalah pria bertubuh kecil dan pendek, berwajah biasa tidak terlalu ganteng, dan juga bukan dari keturunan orang kaya. Di mulai saat masa kelas 2 SMA, mendekati seorang cewek dan mencoba mengutarakan cinta, tetapi ditolak gara-gara alasan "jelek". Perkataan tersebut selalu terngiang di kepala Martin.
Di masa kelas 3 SMA di tahun berikutnya, Martin menyukai teman dekatnya sendiri dan mengutarankannya, hasilnya masih seperti tahun lalu. Pada akhirnya, setelah mengetahui jawaban yang sama, Martin tidak lagi memikirkan masalah cinta. Martin kembali fokus ke pendidikan terakhir di SMA.
Setelah lulus dari penddidikan terakhirnya di SMA dan mulai bekerja, Martin kembali tertarik dengan seorang temannya sendiri, seorang alumni seangkatannya. Reni panggilannya, merupakan cewek berparas cantik dan bertubuh ideal. Reni sendiri sebenarnya telah putus dari kekasihnya yang sebelumnnya. Reni putus dengan kekasihnya dikarenakan kedua keluarga dari Reni dan kekasihnya tidak ada kecocokan. Reni, bernama lengkap Reni Amelia. Sama seperti Martin, seorang mahasiswa, tetapi memutuskan berhenti kuliah karena sering sakit-sakit dikarenakan psikisnya yang terganggu. Sakit psikisnya menurut diagnosa dokter adalah karena beban pikiran yang terlalu banyak. Penyebabnya adalah mengingat mantan kekasihnya. Dari situlah, Martin sering menghibur dan mengajak Reni berkeliling untuk menghilangkan beban pikiran yang mengganggu.
Senda gurau pikiran Reni semakin ringan tanpa beban. Martin pun senang melihat wajah Reni yang semakin riang. Dua minggu berlalu, Reni dan Martin semakin dekat, Martin pun memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya kepada Reni. Reni memberi respon positif, memberikan sinyal kepada Martin. Tiga hari setelah nMarti mengungkapkan perasaannya, hati Martin hancur berkeping-keping, karena melihat Reni bermesraan dengan seorang pria lain. Martin melihat hal tersebut kala Martin pulang dari kerja.
Setibanya di rumah, meski pun hatinya hancur, Martin tetap tegar. Martin tetap membalas SMS Reni seperti biasa, berpura-pura tidak melihat hal tersebut. Tapi, selang 2 hari Reni mulai jarang SMS atau telpon. Martin pun hanya melanjutkan kehidupannya tanpa memikirkan Reni lagi.
Sebulan berlalu, Martin bertemu seorang wanita yang lebih tua 4 tahun darinya. Risky Azizah namanya, seorang wanita cantik berpostur tubuh kecil. Martin mulai mengenal Risky ketika mereka bertemu di jalan. Risky sendiri merupakan guru di sekolah dekat perusahaan Martin bekerja.
Martin sering bertemu ketika pulang kerja, kadang pulang bersama dengan Risky. Tanpa basa-basi, Martin mengungkapkan perasaannya kepada Risky. Alhasil, jawaban yang muncul hanya karena perbedaan umur. Risky tidak mau berdamping dengan seorang pria yang lebih muda darinya. Martin pun menyadari hal itu, tetapi Risky tetap ingin berteman dengan Martin.
Setelah jawaban dari Risky tersebut, Martin berkomitmen mencari seorang wanita yang memiliki pandangan dan pengertian akan kondisi masing-masing.
Karangan : M Suffi Bayu K
0 Comments:
Posting Komentar
Bijaklah Dalam Berkomentar!