Kamis, 21 Desember 2017

Karenamu... Aku Dilema

Karenamu... Aku Dilema

“ Udah donk jangan galau terus .. sampai kapan mau mikirin Zio terus .. Inget masih ada Ozy , jangan menomor duakan dia “ Tutur Diva padaku

“ Sampai aku benar-benar bisa ngehapus semua persaanku ke Zio , aku bingung , aku saying sama Ozy tapi aku juga nggak bisa bohongin hatiku , aku juga sayang Zio “ Ucapku memelas

“ Kok bisa gitu sih ? Kamu harus bisa ngorbanin salah satu dari mereka dan nggak mungkin kamu nglepas Ozy , Inget kamu sama Zio musthail buat bersatu Nasya .. Kalian udah punya hidup masing-masing “ Jelas Diva sambil menatapku

“…………” Aku hanya terdiam


“nggak sulit kok semua tergantung dari hatimu Sya !” Ujar Diva yang melanjutkan ucapannya .sementara aku hanya tertunduk diam . Aku tak tahu kenapa aku bisa jatuh cinta lagi , aku tak tahu apa jadinya kalo Ozy tau . Aku nggak mau nyakitin dia , Aku sayang mereka dan sungguh dilema yang sulit jika harus memilih diantara mereka .

@@@@

Hari mulai gelap . Semilir angin malam terasa sangat menusuk tulang . Ku pandangi langit yang dipenuhi bintang dan bulan yang bersanding manis . Cahaya kunang-kunang pun menghiasi malam yang kurasa sunyi , sesunyi hatiku tanpa Ozy . Yaa.. Akhir-akhir ini dia terlalu sibuk dengan urusanya sendiri . Aku merindunya aku ingin bersamanya mala mini

“ Dengar laraku .. Suara hati ini memanggil namamu .. Karena separuh aku dirimu “ Ucapku

“ Ku ada disini pahamilah kau tak pernah sendiri karena aku selalu di dekatmu saat engkau terjatuh “ Ucap suara dari arah belakang . Akupun lantas menoleh ke belakang dan betapa kagetnya aku Zio sudah berdiri dan tersenyum manis padaku

“ Lagi galau ya ? malem indah kayak gini kok galau ,, Happy donk !”

“ Iyya lagi galau ,, Kangen OZy “ Jelasku sedih

“ PAsti besok ketemu kan nasya .. Malem ini lebih indah kalo kamu senyum” Ucap Zio menggombal

“ iihhh gombal banget sih kamu “ Kata ku sambil menepuk bahu Zio dengan tersenyum kecil . Malam ini memang indah , aku bisa menghabiskan waktuku dengan Zio tapi tak bisa ku pungkiri hatiku mengharapkan Ozy .Mengapa disaat seperti ini yang ada di sampingku adalah Zio bukan Ozy?

“ ( Andai kamu yang ada disampingku sekarang aku akan lebih bahagia dan malam ini adalah malam terindah untuk kita ) “ BAtinku kecewa

@@@@

Sekolah masih terlihat sepi . Aku terus melangkahkan kakiku menyusuri koridor yang masih tampak lengang . Yang terlihat hanya pak bon yang lagi ngerjain tugasnya . Tampaknya aku kepagian deh .. !

“ Dddoorr !!!!! ‘ Ucap seseorang yang hampir ngebuat jantungku copot

“ IIhh resek deh ,, Nggak usah ngagetin kenapa ? Always deh kamu dear .. “

“ Maaf ya My dear .. just kidding .. I miss you maaf ya akhir-akhir ini aku terlalu sibuk , tapi percayalah aku selalu sayang kamu “ Ucap OZy tersenyum dan menatapku

“ I miss you too dear .. iyya nggak apa kok aku ngerti , Aku juga sayang kamu dear “ Ucapku dengan seulas senyum yang mengembang dari bibirku .

Aku dan Ozy pun berjalan beriringan menyusuri koridor . Hampir tiap kali kita bertabrakan mata . Terpancar sebuah kebahagiaan terpancar di matanya , begitupun denganku . Hingga akhirnya kedua mataku tertuju pada sepasang sejoli yang duduk mesra . Mereka taka sing bagiku .

“ ( Zio .. Reva???? ) “ Batinku . Ketika aku berjalan kearah mereka sedikitpun Zio tak menoleh kearahku dan Ozy . Entah kenapa hatiku rasanya aneh .. Apa aku cemburu ? Seperti itukah ternyata orang yang aku kagumi selama ini ?

Ku lihat Zio tampak bahagia dengan Reva , benar kata diva kalau mustahil aku bisa bersanding dengan Zio , aku tak mungkin bisa gantiin Reva dihatinya . Dan meskipun sulit aku harus bisa nghapus semua dan fokusin hatiku pada satu titik yaitu Ozy bukan Zio .

@@@@

Aku terduduk di tepi danau sambil melempar kerikil kecil ke tengah danau . Air yang mulanya tenang kini mulai terusik . Terlihat sepasang angsa yang sedang menyusuri danau beriringan menghabiskan senja bersama . Aku iri betapa bahagianya mereka hingga tak menghiraukan ada sebuah hati yang rapuh oleh sebuah dilema .

“ Aku inigin di danau ini .. aku bias hapus semua sedihku , kegalauanku dan dilemma yang selama ini menyiksaku . Cukup aku dan tuhan yang tahu persaanku kini “ Ucapku sambil menahan bening air mata .

Penaku mulai menari diatas kertas diaryku menuliskan beberapa untaian kata penuh makna .

“ Zio .. Aku tahu tak seharusnya aku menaruh hati padamu . Aku harus bisa hapus semua rasa cintaku unutkmu . Biarkan rasa ini hilang terbawa tetesan airmataku , akan ku kubur jauh di dasar jiwaku tanpa kau harus tahu itu . Dan mungkin tuhan hanya mengizinkanku untuk mencintaimu secara abstrak . Awal yang indah yang kau berikan membuatku terlena dan menaruh harapan padamu .Sekuat tenagaku untuk menahan kecewaku . Aku tahu mustahil untuk kita bisa bersatu , Semua ini terasa sulit untukku apalagi saat aku menatap matamu saat kau tersenyum padaku . Zio .. Maaf sudah mencintaimu , maaf sudah selalu memimpikan dan memikirkanmu disetiap malamku . Biarlah dilema ini menjadi kenangan . Satu hal yang perlu kamu tahu Zio .. Aku bahagia bisa mengenalmu “ Air mataku pun tak sanggup ku tahan lagi hingga hamper membahsahi sebagian kertas diaryku .

“ Nasya harus kuat .. masak sih harus kalah sama airmata ? Tolong tuhan hentikan airmataku walau hanya semenit saja “ Ucapku sambil melipat kertas diary itu menjadi sebuah perahu kertas kecil . Kini aku benar-benar rapuh tanpa sinar .

“ Aku ingin kamu hanyut dan tenggelam membawa semua kekecewaankuk dan jangan pernah kembali lagi . Selamat tinggal Zio .. Terus ukir kebahagiaanmu dengan Reva . Aku bahagia bisa menyayangimu . Aku mengharapkan senyum bahgiamu “ Dengan rasa ikhlas mendalam ku hanyutkan perahu kertas itu diikuti tetesan airmataku yang semakin deras . Tapi aku lega .. Setidaknya aku tak punya beban lagi . Aku akan menjalani hariku dengan Ozy tanpa ada bayangan Zio lagi . Dilema ini adalah dilemma terpahit yang pernah ada di hidupku . Dan biarlah hilang seperti perahu kertas yang kuhanyutkan tadi . Biarlah dilema ini menjadi kenangan indah dan menutup senja ku hari ini .


Cerpen Dari Sahabat Septiana Eka Puji Rahmawati
Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Bijaklah Dalam Berkomentar!